Beranda > Pembelajaran > Model Pembelajaran Dengar Tirukan

Model Pembelajaran Dengar Tirukan


Model Pembelajaran Dengar Tirukan merupakan salah satu sub bagian dari Model Pembelajaran Mendengarkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sub bagian yang lain dari model pembelajaran Mendengarkan yaitu : Dengar Ulang Ucap, Dengar Kerjakan, Dengar Tulis dan Dengar Rangkum.

Model pembelajaran Dengar Tirukan merupakan pembelajaran tingkat kedua  pada model pembelajaran Mendengarkan. Maka dikandung pengertian bahwa model pembelajaran ini sebagai tindak lanjut dari model pembelajaran Dengar Ulang Ucap. Pada pembelajaran Dengar Tirukan siswa tidak hanya mengucapkan kata/kalimat seperti ucapan guru saja, tetapi juga disertai pantomimik/gerak tubuh. Misalnya: Guru mengucapkan kalimat “Silakan diminum tehnya!”sambil tangan guru melakukan gerakan mempersilakan. Maka penilaian pada pembelajaran Dengar Tirukan tidak hanya meliputi lafal dan intonasi saja, tetapi juga keselarasan mimik/pantomimik.

Pada kelas-kelas  awal guru dapat menggunakan media pembelajaran di sekitarnya, misalkan bunyi/suara mobil, suara hewan, suara alat musik lalu siswa menirukan suara yang dihasilkan media pembelajaran tersebut.

Adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut :

  1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran/KD.
  2. Guru mengucapkan sebuah kata atau kalimat sederhana  dengan lafal dan intonasi yang jelas disertai gerak tubuh yang sesuai.
  3. Guru menyuruh seluruh  siswa bersama-sama menirukan ucapan, kata atau kalimat  dan gerakan yang baru saja dicontohkan guru.
  4. Guru menunjuk salah satu siswa menirukan ucapan, kata atau kalimat yang baru saja dicontohkan guru, dilanjutkan dengan siswa yang lain.
  5. Guru mengulangi lagi dengan ucapan kata-kata/kalimat yang lain, lalu melakukan langkah ketiga dan keempat.
  6. Demikian seterusnya sampai seluruh siswa mendengar lalu maju menirukan apa yang sudah dicontohkan guru.
  7. Evaluasi.
  8. Kesimpulan.

Demikianlah, mudah-mudahan postingan ini dapat menambah khasanah pembelajaran bahasa Indonesia kita sehingga pembelajaran bahasa Indonesia yang dirancang Bapak/Ibu Guru dapat lebih bervariatif, lebih bermakna, menantang sekaligus menyenangkan.

Majulah Pendidikan di Indonesia!

  1. 12 Agustus 2013 pukul 15:21

    whoah this weblog is fantastic i like studying your posts.
    Keep up the great work! You recognize, lots of individuals are looking round for this information, you
    can aid them greatly.

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar