Beranda > Pembelajaran > 11 Indikator Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan)

11 Indikator Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan)


KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) mengisyaratkan bahwa proses pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang dapat merangsang peserta didik untuk dapat mengungkapkan segala potensi dirinya untuk dapat meraih sekian kompetensi sesuai dengan bakat dan minatnya, bukan sebaliknya hanya disuapi oleh guru dengan segala macam pengetahuan. Pembelajaran yang bermakna juga demikian, mengedepankan pengembangan potensi peserta didik, sehingga pembelajaran bukan bersumber atau terfokus pada guru, melainkan berfokus dan terpusat pada peserta didik. Proses pembelajaran yang demikian idealnya dilakukan dengan cara yang santun dan menyenangkan. Bukan dengan doktrinisasi dan intimidasi/tekanan. Sehingga dapat dikatakan pembelajaran tersebut adalah pembelajaran ramah anak atau dengan prinsip asah, asih, asuh. Ada sebelas indikator/tolok ukur bahwa pembelajaran dapat dikategorikan sudah PAKEM, yaitu :

1. Metode Pembelajaran :

  • Kegiatan belajar siswa menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi (wawancara, pengamatan, bermain peran, penelitian, berlangsung di luar dan di dalam kelas) sesuai dengan mata pelajaran. Idealnya lebih dari 3 jenis.
  • Kegiatan belajar siswa menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan spesifikasi bahan ajar.
  • Penggunaan metode dalam kegiatan belajar siswa sesuai dengan RPP.

2. Pengelolaan Kelas :

  • Kegiatan belajar siswa variatif (individual, berpasangan , kelompok, klasikal). Idealnya lebih dari 3 jenis.
  • Kelompok belajar siswa beragam (gender, sosial-ekonomi, intelegensi). Idealnya lebih dari 3 variabel.
  • Keanggotaan kelompok belajar berubah-ubah sesuai kebutuhan belajar (sesuai KD, materi, metode, dan alat bantu belajar).
  • Kegiatan pembelajaran menggunakan tata tempat duduk (meja/kursi) yang memudahkan siswa berinteraksi dengan guru maupun dengan siswa lainnya. Idealnya lebih dari 3 variasi tata tempat duduk.
  • Tata tertib kelas dibuat (dan disepakati) bersama antara siswa dan guru. Idealnya murni inisiatif siswa (khusus kelas tinggi).

3. Ketrampilan Bertanya :

  • Pertanyaan yang diajukan guru dapat memancing/mendukung siswa dalam membangun konsep/gagasannya secara mandiri.
  • Guru mengajukan pertanyaan selalu memberikan jeda (waktu tunggu) yang memberikan keleluasaan seluruh siswa untuk berfikir, lalu menunjuk siswa yang harus menjawab tanpa pilih kasih secara acak.
  • Guru juga mendorong siswa untuk bertanya, berpendapat dan/atau mempertanyakan gagasan guru/siswa lain.
  • Siswa menjawab pertanyaan guru dengan lebih dulu mengacungkan tangan tanpa suasana gaduh.
  • Siswa berani bertanya, berpendapat dan/atau mempertanyakan pendapat baik secara lisan/tulisan.

4. Pelayanan Individual :

  • Terdapat program kegiatan belajar mandiri siswa yang terencana dan dilaksanakan dengan baik.
  • Siswa dapat menyelesaikan tugas /permasalahannya dengan membaca, bertanya atau melakukan pengamatan dan percobaan.
  • Guru melakukan identifikasi, merancang, melaksanakan, mengevaluasi dan menindaklanjuti Program Pembelajaran Individual (PPI) sebagai respon adanya kebutuhan khusus (hiperaktif, autis, lamban, dsb).
  • Kegiatan pembelajaran melayani perbedaan individual ( tipe belajar, siswa: audio, visual, motorik, audio-visual, audio-visual-motorik) menggunakan multimedia.
  • Siswa melakukan kegiatan membaca dan menulis atas keinginan sendiri dan didokumentasikan.

5. Sumber Belajar dan Alat Bantu Pembelajaran

  • Guru menggunakan berbagai sumber belajar (sudut baca, perpustakaan, lingkungan sekitar) yang sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan.
  • Guru membuat alat bantu pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan sendiri dan /atau bersama siswa/orangtua siswa.
  • Guru trampil/menguasai alat bantu pembelajaranyang tersedia dan sesuai dengan materi yang diajarkan.
  • Lembar kerja mendorong siswa dalam menemukan konsep/gagasan/rumus/cara (tidak hanya mengerjakan perintah) dan dapat menerapkannya dalam konteks kehidupan nyata sehari-hari.

6. Umpan Balik dan Evaluasi

  • Guru memberikan umpan balik yang menantang (mendorong siswa untuk berpikir lebih lanjut) sesuai dengan kebutuhan siswa.
  • Guru memberikan umpan balik (lisan/tulisan) secara individual.
  • Guru menggunakan berbagai  jenis penilaian (tes dan non tes) dan memanfaatkannya untuk kegiatan tindak lanjut.
  • Setiap proses dan hasil pembelajaran disertai dengan reward /penghargaan dan pengakuan secara verbal  dan/atau non verbal.

7. Komunikasi dan Interaksi

  • Bantuan guru kepada siswa dalam pembelajaran bersifat mendorong untuk berfikir (misalnya dengan mengajukan pertanyaan kembali).
  • Setiap pembelajaran terbebas dari ancaman dan intimidasi (yang ditandai : tidak ada rasa takut, labelling, bulliying, anak menikmati, guru ramah).
  • Setiap proses pembelajaran bebas dari perlakuan kekerasan (emosional, fisik, pelecehan seksual).
  • Perilaku warga kelas (siswa dan guru) sesuai dengan tata tertib yang dibuat bersama dan etika yang berlaku.
  • Siswa mendengarkan dengan baik ketika guru atau siswa lain berbicara.
  • Komunikasi terjalin dengan baik antara guru-siswa dan siswa-siswa.

8. Keterlibatan Siswa

  • Siswa aktif dan asyik berbuat /bekerja dalam setiap kegiatan pembelajaran.
  • Guru selalu meberikan kesempatan kepada siswa untuk tampil di depan kelas untuk menyajikan/mengemukakan /melakukan sesuatu.
  • Dalam setiap kerja kelompok ada kejelasan peran masing-masing siswa dan terlaksana secara bergilir.

9. Refleksi

  • Setiap usai pembelajaran guru meminta siswa menuliskan/mengungkapkan kesan  dan keterpahaman siswa tentang apa yang telah dipelajari.
  • Guru melaksanakan refleksi/perenungan tentang kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

10. Hasil Karya Siswa

  • Berbagai hasil karya siswa dipajangkan, ditata rapid an diganti secara teratur sesuai perkembangan penyampaian materi pembelajaran.
  • Hasil karya siswa adalah murni karya /buatan siswa sendiri.

11. Hasil Belajar

  • Hasil belajar siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM).
  • Siswa mengalami peningkatan kompetensi personal/sosial sesuai dengan potensinya (kerjasama, toleransi, menyelesaikan konflik secara sehat, bertanggung jawab dan kepemimpinan).
  • Siswa mengelami peningkatan rasa percaya diri (kemampuan bertanya, menjawab dan tampil di depan kelas).

Kelas dan pembelajaran yang PAKEM ternyata tidak hanya terlihat dari segi fisik saja, misalnya banyaknya pajangan di kelas sehingga nampak ramai dan meriah, namun yang lebih penting dan utama adalah proses pembelajaran dan cara mengajar yang sudah tidak konvensional lagi.

Marilah, dengan pembelajaran yang PAKEM kita sambut UN 2010 dengan penuh optimisme dan rasa percaya diri. Saya percaya bahwa seluruh guru di Indonesias sudah lama melaksanakan pembelajaran secara PAKEM. Postingan ini hanyalah sebagai on service saja. Mudah-mudahan walau sekecil apa pun dapat membawa manfaat bagi kita semua.

Majulah Pendidikan Indonesia!

  1. 13 Januari 2010 pukul 12:23

    (maaf) izin mengamankan PERTAMA dulu. Boleh kan?!
    Pernah denger yang seperti ini. Tapi lumayan, lah untuk menyegarkan ingatan kembali

  2. wyw1d
    13 Januari 2010 pukul 14:08

    Terimakasih..Mas Alam.

  3. 13 Januari 2010 pukul 15:24

    wah, blognya benar2 oke dan mencerahkan, pak rahmat. informatif dan menyuguhkan banyak wacana dunia pendidikan. blog seperti inilah yang sangat mendesak dibutuhkan kehadirannya dalam dunia pendidikan, pak. semoga makin banyak rekan sejawat kita yang mengikuti jejak pak rahmad ini; membangun semangat berbagi dan bersilaturahmi. mangga, pak, pun lajengaken! salam ngeblog.

    • wyw1d
      13 Januari 2010 pukul 16:21

      Terimakasih atas supportnya Pak Sawali Tuhusetya. Kunjungan Bapak sungguh membawa arti tersendiri bagi saya yang sedang belajar ngeblog ini. Mohon berkenan memberikan bimbingan selanjutnya.Salam hangat jabat erat dari saya.

  4. 13 Januari 2010 pukul 16:31

    pak katanya PAKEM dah punya adik namanya PAIKEM
    majulah pendidikan Indonesia
    salam kreatif dari kalimantan tengah

  5. 13 Januari 2010 pukul 16:32

    tentang paikem saya pernah nulis http://budies.wordpress.com/2009/04/29/uan-tersangka-utama-raibnya-paikem/ dengan gaya cengengesan

    • wyw1d
      13 Januari 2010 pukul 16:49

      Oke…….langsung ke TKP Pak Budi!

  6. 14 Januari 2010 pukul 04:16

    setelah saya membaca artikel ini, berarti keprofesionalan seorang guru dalam mengajar ini sangat dibutuhkan ya pak…

    kalau suatu saat butuh, tak ambil artikel ini boleh kan pak..
    salam hangat…

  7. wyw1d
    14 Januari 2010 pukul 12:19

    Benar sekali, bahkan keprofesionalan guru saat ini sudah tidak dapat ditawar-tawar lagi.Silakan copy materi ini jika membutuhkan, saya malah merasa senang.
    salam hangat selalu.

  8. 2 Maret 2010 pukul 20:57

    Sayang sekali banyak guru yang belum mau memanfaatkan sarana teknologi yang hebat seperti ini untuk menimba ilmu dan berbagi ilmu. terimakasih artikel yang sangat berharga ini. Semoga rekan guru Indonesia mau memacu profesionalitas dalam arti yang sebenarnya (Profesional tidak sama dengan Bayaran). Profisiat Pak Rahmad.

    • 2 Maret 2010 pukul 21:38

      Benar Pak Kokok, wong saya tawari plus saya bantu saja masih banyak yang tidak mau.Heran juga saya. Terimakasih Pak atas kunjungan dan supportnya. Salam hangat jabat erat dariku.

  9. 2 April 2010 pukul 09:08

    kebetulan saya sangat butuh dengan materi ini, mohon ijin untuk meng copy filenya, thank pak rahmat

  10. H 454 N
    10 Juni 2010 pukul 19:18

    wah ok jg isi blognya, makin banyak guru yang bikin gini tentu pendidikan kan makin maju, terlebih info yang ditawarkan cukup hangat untk konsumsi motivasi guru. selamat salam

  11. topan
    14 Juni 2010 pukul 09:06

    mas boleh tau gak, klo materi yg barusan dibahas tuch, ngambilnya dr buku apa ??? referensinya ??? pliss….

  12. 26 Juni 2010 pukul 16:23

    trimakasih untuk informasinya pak..
    izin copy unutk mamah saya 🙂
    salam kenal..

  13. RIST
    26 Juni 2010 pukul 16:44

    sekarang PAIKEM sudah punya suami namanya PAIMO

  14. ade
    27 Juni 2010 pukul 09:43

    thx y infonya.. ^^

  15. syifa
    26 September 2010 pukul 11:59

    maaf,pak saya izin copy artkl ni, Insya Allah brmanfaat bgi saya.
    syukron katsiir ..^^

  16. 6 Oktober 2010 pukul 10:17

    Izin share di blog saya ya pak… sangat membantu untuk merefresh dan mengingatkan saya pribadi untuk selalu berfikir kreatif dalam mengajar… terimakasih

  17. tutik rining
    9 Oktober 2010 pukul 09:45

    pak sy pernah terapkan d kelas trus hasilnya sy tempel di dinding tp sm guru lain malah di lepas ktnya mengotori ruangan kelas

    • 11 Oktober 2010 pukul 06:21

      Apa yang sudah ditempel di dinding kelas adalah merupakan apresiasi dan penghargaan kepada siswa dan sbg motivasi. Namun apabila dianggap mengotori, mungkin karena sudut pandang yg berbeda saja Bu Tutik. Teknik pemasangan yg kurang pas (berjubel, bertumpuk, tidak simetris, kurang tertata rapi) mungkin ini yang dianggap mengotori ruang kelas. Semoga saja ini tidak terjadi pada kelas Ibu. Tetap semangat ya Bu. Salam hangat dariku.

  18. 21 Maret 2011 pukul 13:05

    sertakan juga referensi artikelnya pak

  19. 23 Juni 2011 pukul 09:12

    mohon ijin untuk kopi artikelnya guna kepentingan pembelajaran di SMK

  20. Setiyono Tino
    6 Agustus 2011 pukul 00:51

    wah bagus sekali dan memotivasi artikelnya pak. seyum salam sapa sopan santun buat bapak dan rekan-rekan guru.

  21. septa
    2 September 2011 pukul 05:43

    Terima kasih untuk berbagi artikelnya pak, sangat bermanfaat. Mohon ijin digunakan untuk kebutuhan pengembangan model pembelajaran, dan kalau boleh tahu sumbernya dari mana ya pak ? Terima kasih. Salam semangat 🙂

  22. 17 September 2011 pukul 18:00

    Great articles sir..

    semoga setelah dibaca, tak sekedar dibaca saja ,, tapi LEBIH BISA DIAPLIKASIKAN dalam mendidik anak2 qta.. BRAVO GURU..

  23. 28 Oktober 2011 pukul 18:18

    thank masukannya dalam bentuk info

    • 31 Oktober 2011 pukul 23:14

      Terimakasih kembali, saya tunggu kunjungan berikutnya

  24. icha cahaya
    2 November 2011 pukul 10:45

    pak, ijin share artikelnya di blog saya ya pak. makasih

    • 2 November 2011 pukul 23:48

      Silakan Mbak Icha, jangan lupa sertakan link / sumbernya

  25. widowati anatasari
    28 November 2011 pukul 08:42

    Mohon ijin pak, unduh artikel bapak. Terimakasi membantu saya membuat instrumen penelitian, saya tunggu tulisan berikut dari bapk

    • 4 Desember 2011 pukul 16:36

      Terimakasih mbak Widowati Anatasari,
      senang berbagi dengan Anda
      salam hangat jabat erat ya

  26. fitri Mrdwn
    5 Desember 2011 pukul 18:30

    terimakasih bnyaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkk bangatttt ^^

  27. Herry Permana
    24 Januari 2012 pukul 18:30

    Saya orang tua murid …jadi tau apa itu PAKEM…mungkin saya akan coba latih kepada anak saya …..mungkin teknik PAKEM di sekolah tidak optimal di implementasikan….trimakasih banyak ya…..

  28. idha
    26 Januari 2012 pukul 22:06

    izin copy pak,semoga bermanfaat untuk qt smua.tpi knapa ya msh saja bnyak tindak korup di sela2 pnddikan qt yg msh minim pengetahuan ini

  29. MOHAMMAD TOHIR
    28 Januari 2012 pukul 10:16

    cocok pak…kulo butuh niki kangge persiapan PLPG

  30. somma rosy
    3 Juni 2012 pukul 16:10

    Saya tungg pak tulisan yang lain ttg pendidikan tolong kupas p t k trim

  31. 7 Oktober 2012 pukul 12:17

    apa bedanya antara PAKEM dan PAIKEM?

  32. 8 Oktober 2012 pukul 10:31

    kalau paikem itu lebih inovativ mengikuti perkembangan zaman

  33. 25 Juli 2013 pukul 20:11

    If you wish for to get a great deal from this article then you have to apply these methods to your won weblog.

  34. tejo
    10 April 2014 pukul 14:15

    trima kasih. sangat bagus tulisanya

  35. 31 Agustus 2014 pukul 22:38

    Overall, Need for Speed Rivals is a joyful, arcade style of racing
    game that is actually a breath of fresh-air when you look at some of the
    more serious racers out there. For the Linux user 3 – 6 months into their Linux learning experience I wouldn’t hesitate to recommend Fedora Linux 10.
    Of course, there are some deals that will be ending soon that you’ll want to keep your eyes on as well.

  36. 2 Desember 2014 pukul 07:48

    Sistematis sehingga enak dibaca. Tks

  37. Risma
    15 Agustus 2017 pukul 17:09

    blognya bagus,, tapi kalau biasa indikator2 tersebut ditambahkan berdasarkan siapa, berdasarkan apa

  1. 31 Desember 2010 pukul 08:19

Tinggalkan komentar